Perkembangan dunia usaha yang meningkat ini menuntut perusahaan untuk tetap beroperasi dan berkembang sesuai dengan kemajuan zaman dan tujuan perusahaan yang semakin kompleks. Persaingan dalam dunia usaha menjadi meningkat dan penuh risiko.
Selain persaingan antar perusahaan, perusahaan juga harus memperhatikan faktor-faktor lain seperti peningkatan beban pajak, inflasi dan kebijakan-kebijakan atau deregulasi-deregulasi baru dari pemerintah. Hal-hal tersebut tentu menjadi pertimbangan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Persaingan yang semakin meningkat menuntut perusahaan untuk merancang perencanaan dan strategi yang lebih unggul dari perusahaan lain.
Dalam dunia bisnis, semua aktivitas dapat diukur dengan satuan uang yang lazim disebut biaya. Aktivitas itu merupakan pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran, material untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan bisnis adalah laba. Oleh sebab itu, setiap aktivitas harus diperhitungkan secara benefit cost ratio (perhitungan keuntungan dan pengorbanan)
Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya. Klasifikasi ini penting bagi manajemen untuk memperoleh informasi dalam mengambil keputusan atau kebijaksanaan bagi perusahaan. Klasifikasi yang paling umum digunakan didasarkan pada hubungan antara biaya dengan hal berikut ini:
1. Biaya Dalam Hubungannya Dengan Produk
Klasifikasi biaya dalam hubungannya dengan produk terdiri dari:
a. Biaya Manufaktur
Biaya manufaktur juga disebut biaya produksi atau biaya perusahaan. Biaya manufaktur biasanya didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead perusahaan. Bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung keduanya disebut biaya utama (prime cost). Tenaga kerja langsung dan overhead perusahaan keduanya disebut biaya konversi.
b. Beban Komersial
Beban komersial terdiri atas dua klasifikasi besar yaitu beban pemasaran dan beban administratif. Beban pemasaran mulai dari titik dimana biaya manufaktur berakhir. Beban administratif termasuk beban yang terjadi dalam mengarahkan dan mengendalikan organisasi.
2. Biaya Dalam Hubungannya Dengan Volume Produksi
Klasifikasi biaya dalam hubungannya dengan volume produksi terdiri dari:
a. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Semakin besar volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel.
b. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah total produksinya tetap dalam kisaran volume kegiatan tertentu
c. Biaya Semi Variabel
Biaya semi variabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan. Akan tetapi, sifat perubahannya tidak sebanding.
3. Biaya Dalam Hubungannya Dengan Departemen atau Seksi Produksi atau Segmen Lain
Dalam sistem klasifikasi biaya ini, departemen atau seksi adalah objek biayanya. Suatu bisnis biasanya dibagi menjadi beberapa segmen atau departemen atau seksi, yang berfungsi sebagai dasar untuk mengklasifikasikan dan mengakumulasikan biaya dan membebankan tanggung jawab untuk pengendalian biaya.
Saat produk melalui suatu departemen atau seksi, unit tersebut dibebankan dengan biaya yang dapat ditelusuri langsung dan biaya tidak langsung.
a. Departemen Produksi dan Jasa
Dalam departemen produksi, operasi secara manual ataupun dengan mesin, dilaksanakan langsung terhadap produk atau bagian-bagiannya. Biaya yang dikeluarkan departemen ini akan dibebankan kepada produk tersebut.
Departemen jasa memberikan jasa/pelayanan yang bermanfaat bagi departemen lainnya. Departemen jasa tidak terlibat langsung dalam proses produksi, namun biayanya merupakan bagian dari total overhead pabrik dan karena itu harus dimasukkan dalam biaya produk.
b. Biaya Bersama dan Biaya Gabungan
Biaya bersama (common cost) dan biaya gabungan (joint cost) adalah jenis biaya tidak langsung.
Biaya bersama biasanya ada di organisasi dengan banyak departemen atau seksi atau segmen. Biaya gabungan terjadi ketika produksi dari suatu produk menghasilkan satu atau beberapa produk lain tanpa dapat dihindari.
4. Biaya Dalam Hubungannya Dengan Periode Akuntansi
Dalam hubungannya dengan periode akuntansi, terdiri dari:
a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)
Pengeluaran ini ditujukan untuk memberikan manfaat di masa depan dan dilaporkan sebagai aktiva.
b. Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure)
Pengeluaran ini memberikan manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban.
5. Biaya Dalam Hubungannya Dengan Suatu Keputusan, Tindakan atau Evaluasi
Dalam membuat pilihan diantara beberapa alternatif yang mungkin dilakukan adalah penting untuk mengidentifikasi biaya (pendapatan, pengurangan biaya, penghematan) yang relevan terhadap pilihan tersebut.
Untuk tujuan pengambilan keputusan oleh manajemen, biaya dikelompokkan ke dalam:
a. Biaya Relevan
Yaitu biaya yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan. Oleh karena itu, biaya tersebut harus diperhitungkan didalam pengambilan keputusan.
b. Biaya Tidak Relevan
Yaitu biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan. Oleh karena itu, biaya ini tidak perlu diperhitungkan atau dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan.