Menurut S. Munawir (2000: 14) menyatakan aktiva adalah sebagai berikut: Dalam pengertian, aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi termasuk juga pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya (misalnya good will, hak patent, hak menerbitkan dan sebagainya)
Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam bukunya Standar Akuntansi Keuangan (2002: 13) menyatakan bahwa pengertian aktiva adalah sumber data yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh dari perusahaan.
Dari pengertian diatas, dapat dikemukakan bahwa aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan manfaatnya di masa datang.
Pengertian Aktiva Menurut Para Ahli
- Al Haryono Jusup (2012)
Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang perusahaan miliki dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang. - Soemarso S.R (2009)
Soemarso S.R menyatakan bahwa aktiva adalah bentuk kekayaan dan sumber daya (resources) yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan usahanya. Aktiva juga harus memperhatikan sumber pembelanjaannya, siapa saja yang membelanjakan kekayaan, dan pihak yang menyediakan sumber tersebut memiliki hak klaim terhadap aktiva perusahaan. - Slamet Sugiri (2009)
Aktiva adalah kekayaan yang ditujukan untuk penyediaan barang atau jasa, produksi, untuk kemudian disewakan pada pihak lain, atau untuk kegiatan yang sifatnya administratif, dan harapannya dapat digunakan selama lebih dari satu periode.
Jenis-jenis Aktiva dan Perbedaannya
Berikut adalah jenis-jenis aktiva menurut para ahli beserta dengan penjelasannya.
- Sulastiningsih (2009)
Sulastiningsih berpendapat bahwa jenis-jenis aktiva terdiri dari aktiva lancar (current assets), aktiva tetap (fixed assets / plant assets), dan aktiva tidak berwujud (intangible assets) - Danang Sunyoto (2013)
Aktiva dikelompokkan menjadi beberapa jenis, di antaranya: aktiva lancar (current assets), investasi jangka panjang), aktiva tetap berwujud (fixed assets), aktiva tetap tidak berwujud (intangible assets), dan aktiva lain-lain.
Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing jenis aktiva:
1. Aktiva Kas (Current Assets)
Pengertian aktiva kas adalah sumber-sumber ekonomi lainnya atau kas yang dapat dicairkan, dijual, atau habis digunakan dalam jangka waktu tertentu (biasanya setahun), selama siklus kegiatan perusahaan berlangsung normal, atau ditetapkan sejak tanggal neraca.
Aktiva tersebut juga meliputi aktivitas piutang usaha dan kas. Contoh aktiva kas adalah aset yang diperoleh berdasarkan pembelian, penciptaan sendiri, pertukaran, dan penyerahan oleh pemegang saham untuk penyetoran modal.
2. Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang diperlukan untuk mendapatkan pemasukan tetap (dalam bentuk bunga) maupun pendapatan tidak tetap (deviden).
3. Aktiva Tetap Berwujud (Fixed Assets)
Sumber-sumber ekonomi berwujud yang cara mendapatkannya dengan cara dibangun terlebih dahulu atau sudah dalam kondisi siap dipakai. Misalnya, aktiva tetap berwujud dapat berupa tanah dan kendaraan.
4. Aktiva Tetap Tidak Berwujud (Intangible Assets)
Intangible assets dalam hal ini berupa aktiva tidak berwujud, seperti hak paten dan lain-lain.
5. Aktiva Lain-lain
Aktiva lain-lain adalah aktiva yang tidak dapat dikelompokkan dalam aktiva tetap berwujud, aktiva tetap tidak berwujud, investasi jangka panjang, dan aktiva kas. Contoh aktiva lain-lain yang dapat ditemukan adalah uang muka kepada pejabat perusahaan, uang titipan kepada penjual untuk menjamin kontrak, dan lain-lain.
Sifat-sifat Aktiva
Mengulas kembali pengertian aktiva oleh Slamet Sugiri, aktiva adalah kekayaan yang dipakai untuk keperluan produksi, penyediaan barang dan jasa, hingga disewakan kepada pihak lain dengan tujuan yang sifatnya administratif. Berdasarkan pemahaman tersebut, dapat disimpulkan bahwa aktiva memiliki sifat-sifat pokok sebagai berikut:
- Ada kemungkinan aktiva memiliki manfaat di masa mendatang dalam bentuk kemampuan untuk menambahkan aliran kas masuk.
- Badan usaha tertentu berkesempatan mendapatkan manfaatnya dan melakukan pengawasan terhadap manfaat tersebut.
- Sifat pokok aktiva lainnya adalah transaksi yang sudah terjadi menjadi timbulnya hak perusahaan untuk mengawasi dan memperoleh manfaat tersebut.