Istilah Portofolio dalam dunia keuangan digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Memiliki portofolio seringkali merupakan suatu bagian dari investasi dan strategi manajemen risiko yang disebut diversifikasi. Dengan memiliki beberapa asset, resiko tertentu dapat dikurangi.
Portofolio sendiri merupakan kumpulan dari instrumen investasi yang dibentuk untuk memenuhi suatu sasaran umum investasi. Sasaran dari portofolio investasi tentunya sangat bergantung pada individu masing-masing investor.
Diversifikasi Portofolio
Pengertian diversifikasi adalah sebuah teknik yang digunakan untuk mengurangi resiko dengan mengalokasikan antara beberapa instrumen finansial, industri dan kategori lainnya.
Diversifikasi adalah cara yang efektif untuk mengurangi risiko investasi saham dalam jangka panjang. Risiko yang dimaksud adalah risiko tidak sistematis (risiko perusahaan, risiko spesifik) atau risiko yang bisa dikurangi dengan melakukan pembentukan portofolio investasi.
Contoh risiko tidak sistematis adalah risiko kegagalan dalam perusahaan, risiko finansial, risiko manajemen, dsb. Sedangkan risiko sistematis (inflasi, suku bunga, dsb) merupakan risiko yang sifatnya menyeluruh dan tidak bisa dihilangkan dengan melakukan diversifikasi.
Dengan melakukan diversifikasi portofolio ke beberapa saham, maka jika kinerja suatu saham di portofolio sedang dalam kondisi buruk maka akan tertolong dengan kinerja saham lainnya yang memiliki kinerja bagus. Sehingga, dapat mengurangi risiko kerugian yang terlalu besar.
Diversifikasi Portofolio Saham Yang Baik
Melakukan diversifikasi portofolio memang efektif untuk mengurangi risiko kerugian, namun diversifikasi yang salah juga tidak bagus untuk performa portofolio. Diversifikasi yang salah tersebut maksudnya adalah diversifikasi dilakukan masih dalam satu sektor bisnis yang sama atau mungkin diversifikasi dengan membeli terlalu banyak saham.
Berikut ini adalah tips untuk melakukan diversifikasi portofolio saham yang baik:
1. Atur banyaknya saham dalam portofolio
Dalam melakukan diversifikasi portofolio, Anda harus memiliki lebih dari 1 saham dalam portofolio Anda. Anda bisa mulai dari 3 sampai 5 saham. Perlu diingat jika semakin banyak saham yang Anda pegang, maka kemungkinan hasil yang Anda dapatkan akan kurang optimal dan Anda membutuhkan effort yang lebih tinggi untuk tetap mengawasi investasi Anda.
2. Ambil saham dari sektor yang berbeda
Diversifikasi saham pada sektor yang sama tidak bagus untuk portofolio saham Anda. Karena secara umum, saham yang masih berada dalam satu sektor yang sama akan cenderung memiliki pergerakan harga yang searah. Sehingga, jika membeli saham yang masih dalam satu sektor yang sama, ketika sektor bisnisnya dalam kondisi yang kurang bagus, maka Anda justru mengalami kerugian lebih besar.
Tips yang sesuai adalah dengan mengambil saham dari sektor yang berbeda, sehingga akan meminimalisir kerugian jika salah satu sektor dalam kondisi turun.
3. Alokasikan lebih banyak untuk perusahaan yang lebih bagus serta lebih murah
Anda harus mempelajari bisnis perusahaan dan kondisi keuangan perusahaan. Memahami kondisi keuangan perusahaan serta mengetahui apakah suatu saham sedang dijual dengan harga murah atau sudah terlalu mahal?
Ini akan membantu Anda untuk menentukan alokasi dana yang sesuai dengan kondisi fundamental perusahaan. Jika perusahaan memang dalam kondisi bagus namun harga sahamnya sangat murah, maka Anda bisa menaruh dana yang lebih besar di saham itu. Dengan begitu, kemungkinan memperoleh potensi keuntungan lebih besar, disisi lain juga menurunkan risiko.