Islam telah menjelaskan betapa pentingnya bagi seorang muslim untuk menuntut ilmu. Apabila kita memperhatikan Al-Qur’an dan Al-Hadits, maka terdapatlah beberapa perintah yang mewajibkan bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan, untuk menuntut ilmu atau belajar untuk menambah pengetahuan mereka. Sungguh, Allah SWT akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu diantara kalian beberapa derajat.
Perintah kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam hadis Nabi Muhammad SAW: “Menuntut Ilmu adalah fardhu bagi tiap-tiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan.” (HR. Ibnu Abdulbari).
Dari hadis diatas kita memperoleh pengertian, bahwa Islam mewajibkan pemeluknya agar menjadi orang yang berilmu, berpengetahuan, mengetahui segala kemaslahatan dan jalan kemanfaatan, menyelami hakikat alam, dapat meninjau dan menganalisa segala pengalaman yang didapati oleh umat yang lalu, baik yang berhubungan dengan ‘aqaid dan ibadah, baik yang berhubungan dengan soal-soal keduniaan dan segala kebutuhan hidup.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa yang menginginkan keberhasilan dunia, hendaklah ia memiliki ilmunya; dan barangsiapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Derajat Orang Yang Beriman dan Berilmu
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bisa disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal, yaitu orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki yang mulia.” (QS. Al-Anfal: 2-4)
“Hai orang-orang beriman, apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah: 11)
Kalau kita telah mempelajari dan memiliki ilmu-ilmu itu, apakah kewajiban kita yang harus ditunaikan? Kewajiban yang harus ditunaikan adalah mengamalkan segala ilmu itu, sehingga menjadi ilmu yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun bagi orang lain.
Hendaklah ilmu-ilmu itu kita ajarkan kepada mereka. Mengajarkan ilmu-ilmu adalah memberikan penerangan kepada mereka dengan uraian lisan, atau dengan melaksanakan sesuatu amal di hadapan mereka, atau dengan jalan menyusun / mengarang buku-buku untuk diambil manfaatnya.
Sekiranya Allah tidak menjadikan Rasulullah untuk menjadi guru manusia, guru dunia, tentulah manusia tinggal dalam kebodohan sepanjang masa.
Bagi para guru dan ulama yang suka menyembunyikan ilmunya akan mendapatkan ancaman, sebagaimana sabda Nabi SAW, “Barangsiapa ditanya tentang sesuatu ilmu, kemudian menyembunyikan (tidak mau memberikan jawabannya), maka Allah akan mengekangkan (mulutnya) kelak di hari kiamat dengan kekangan (kendali) dari api neraka.” (HR. Ahmad).