Kata kredit berasal dari bahasa latin, credere yang artinya kepercayaan. Tapi di masyarakat, kredit sering diartikan pula dengan pinjaman. Artinya, seseorang yang mengajukan kredit sama saja mendapat pinjaman. Kredit itu dimaknai sebagai perjanjian suatu jasa dan adanya balasan jasa di masa depan.
Pengertian Kredit
Kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Lantaran kredit terikat dengan kepercayaan, maka secara langsung mereka yang mengajukan kredit mesti memiliki kredibilitas. Faktor ini menjadi dasar penilaian seseorang dalam mendapatkan kredit.
Kredibilitas ini mencakup enam syarat yang sering dikenal dengan sebutan 6C :
- Character
- Capital
- Capacity
- Collateral
- Condition
- Constraint
Kredit juga memberikan banyak manfaat sebagai fungsi dari layanan fasilitas kredit yang diberikan oleh pemberi kredit kepada penerima kredit tersebut.
Perbedaan Kredit Konsumtif dan Kredit Produktif
Ketika seseorang mengajukan kredit kepada pemberi layanan (misalnya: bank, swasta, pihak pemerintah atau lainnya), maka penerima kredit wajib membayarnya sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama.
Oleh karena itu, ketika Anda ataupun perusahaan Anda, mulai untuk mengajukan kredit maka sungguh bijak bila Anda memanfaatkan kredit tersebut sebaik mungkin. Jangan sampai dengan adanya kredit tersebut malah menjadikan kinerja keuangan Anda semakin menurun karena adanya tambahan beban yang mesti diselesaikan.
Kredit Konsumtif
Kredit Konsumtif ialah salah satu jasa yang diberikan bank dalam bentuk kredit yang ditujukan untuk membiayai kebutuhan nasabah terutama yang berhubungan dengan kegiatan konsumsi. Contohnya seperti: Kredit Umum Lainnya (KUL), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan Kredit Multiguna
1. Kredit Pegawai / Kredit Umum Lainnya (KUL)
Yaitu kredit yang diberikan kepada pensiunan, janda, duda dan yatim piatu Pegawai Negeri Sipil yang gaji pensiunannya dibayarkan melalui PT. Bank Sulselbar. Kredit ini diberikan dalam rangka peningkatan kesejahteraan kepada para PNS yang tujuan penggunaannya bersifat konsumtif.
2. Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Yaitu kredit yang bertujuan untuk pembelian dan pembiayaan unit hunian baru/lama/bekas berupa rumah tinggal, rumah susun, apartemen, ruko, rukan, toko, kios atau kantor. KPR diperuntukkan bagi pegawai negeri sipil (PNS), anggota TNI/POLRI, anggota DPRD, karyawan atau pegawai BUMD. Termasuk juga pegawai perseroan/BUMN atau perusahaan swasta nasional/lainnya, profesional, wiraswasta yang direkomendasi dan disetujui oleh kantor pusat
3. Kredit Multiguna
Yaitu fasilitas kredit yang diberikan kepada PNS untuk memenuhi kebutuhan pegawai atau pensiunan yang sifatnya mendesak. Contohnya seperti: pembayaran biaya anak sekolah. Penerima fasilitas kredit multiguna adalah PNS atau pensiunan yang gajinya dibayarkan melalui Perseroan.
Kredit Produktif
Pengertian Kredit Produktif ialah kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Perbedaan kredit konsumtif dan kredit produktif terlihat pada produk ataupun layanan yang dihasilkan.
Sebagai contohnya kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang. Kredit di bidang pertanian akan menghasilkan produk pertanian. Di sektor pertambangan akan menghasilkan bahan tambang. Kredit industri akan menghasilkan barang industri.
1. Kredit Konstruksi
Yaitu kredit yang diselenggarakan dengan tujuan untuk mengoptimalisasi peranan Perseroan dalam berkontribusi pada pembiayaan program-program pemerintah daerah pada semua sektor yang telah dialokasikan pada setiap tahun anggaran
2. Kredit Modal Kerja
Merupakan kredit yang diberikan untuk keperluan pembiayaan kebutuhan modal kerja/proyek guna pengembangan usaha produktif yang dibutuhkan demi percepatan pertumbuhan ekonomi
3. Kredit Investasi
Yaitu kredit jangka menengah atau jangka panjang guna pembelian barang-barang modal beserta jasa dalam hal pendirian proyek baru, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi atau relokasi proyek pada berbagai sektor ekonomi untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di semua sektor.
