Dengan bekerja keras, banyak manfaat yang dapat dipetik. Selain pikiran menjadi positif dan membentuk pribadi yang selalu bersemangat serta pantang menyerah, menghargai kerja keras dapat membuat badan menjadi lebih aktif dan sehat.
Syahdan, ketika seorang pemuda berjabatan tangan dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam, tiba-tiba Rasulullah mencium tangan pemuda itu sambil mengatakan, “Inilah kedua tangan yang dicintai Allah Subhanahu Wa Ta’ala”. (HR. Jamaah)
Kedua tangan pemuda itu keras dan agak kasar yang mencerminkan bahwa ia seorang pekerja keras yang tidak mengenal lelah. Tergambar pula dari raut wajahnya dan penampilan fisiknya. Ternyata sosok muslim pekerja keras inilah yang dicintai dan dibanggakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam.
Memang, Islam adalah agama yang mendorong umatnya untuk selalu bekerja dan bekerja dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. Mempersembahkan kerja dan amal yang terbaik (ihsan), baik dalam kaitannya dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala maupun dengan sesama manusia, bahkan dengan dirinya sendiri. Karena, hanya dengan cara inilah seorang Muslim akan meraih kebahagiaan yang hakiki di dunia ini maupun di akhirat kelak.
“Dan Katakanlah, “Bekerjalah kamu maka Allah dan RasulNya serta orang-orang yang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah: 105)
“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya (bekerja keras) dan makanlah sebahagian dari rezekiNya. Dan hanya kepadaNya kamu (kembali setelah) dibangkitkan”. (QS. Al-Mulk: 15)
Bekerja Mencari Nafkah Yang Halal
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam sangat memuji orang yang berusaha dan bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya.
“Sesungguhnya seseorang dari kalian pergi mencari kayu bakar yang dipikul di atas pundaknya itu lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik diberi atau tidak”. (HR. Iman Bukhari)
“Tidaklah seseorang makan makanan yang lebih baik daripada hasil usahanya sendiri dan Nabi Daud alaihissalam juga makan dari hasil usahanya sendiri.” (HR. Iman Bukhari).
Bahkan, jika seseorang tertidur kelelahan karena mencari rezeki yang halal maka tidurnya itu akan dipenuhi dengan ampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. (HR. Imam Tabrani)
Sebaliknya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam sangat membenci bermalas-malasan, tidak mau bekerja. Dan, Beliau selalu memohon perlindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dari sifat malas. Karena itu, kita harus bersyukur dan memberikan apresiasi (penghargaan) yang tinggi kepada generasi muda. Seperti pelajar SMK yang telah berhasil membuat mobil dan merakit sebuah pesawat dengan menghargai kerja keras.
Kita yakin masih banyak generasi muda harapan bangsa yang cinta kerja untuk membangun masa depannya dan masa depan bangsa dan masyarakatnya. Semoga kita dianugerahi kecintaan kepada kerja keras dan dijauhkan dari sifat lemah dan malas. Wallahu a’lam.