fbpx

Amalan-amalan Sunnah & Keutamaan Shalat Berjamaah

Sunah (Arab: سنة sunnah, artinya “arus yang lancar dan mudah” atau “jalur aliran langsung”) dalam Islam mengacu kepada sikap, tindakan, ucapan dan cara Rasulullah shalallahu ‘alahi wasallam menjalani hidupnya atau garis-garis perjuangan yang dilaksanakan oleh Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam.

Amalan-amalan Sunnah

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan Ulil Amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (QS. An Nisa: 59)

Sunnah adalah sumber hukum Islam (pedoman hidup kaum muslimin) yang kedua setelah Al-Qur’an. Bagi mereka yang telah beriman kepada Al-Qur’an sebagai sumber hukum, maka secara otomatis harus percaya bahwa sunnah sebagai sumber hukum Islam juga.

Apabila sunnah tidak berfungsi sebagai sumber hukum, maka kaum muslimin akan menghadapi kesulitan-kesulitan dalam hal: cara shalat, kadar dan ketentuan zakat, cara haji, dan lain sebagainya. Sebab ayat-ayat Al-Qur’an dalam hal menjelaskan secara terperinci justru sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ibadah (amalan) sunnah yaitu amalan yang apabila dikerjakan akan mendapatkan ganjaran (pahala) dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Amalan sunnah itu diantaranya:

Shalat-Shalat Sunnah

Shalat Sunnah Rawatib

Shalat Sunnah Rawatib, yaitu shalat-shalat sunnah yang mengikuti shalat fardhu yang lima. Dikerjakan sebelum shalat fardhu yang lima atau sesudahnya. Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang sangat dianjurkan Rasulullah SAW. Jumlah shalat rawatib diterangkan oleh hadis berjumlah 10 rakaat.

Rasulullah SAW bersabda: “Saya ingat dari perbuatan Nabi SAW, ada 10 rakaat shalat rawatib, yakni dua rakaat sebelum Dzuhur, dua rakaat sesudah Dzuhur, dua rakaat sesudah Maghrib, dua rakaat sesudah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Shalat Dhuha

Shalat Dhuha, yaitu shalat sunnah dua rakaat atau lebih sebanyak-banyaknya 12 rakaat. Dikerjakan pada waktu dhuha yaitu saat matahari naik setinggi tombak. Untuk hal ini, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Setiap persendianmu mempunyai kewajiban bersedekah dan shalat dhuha dua rakaat akan mencukupi sedekah tersebut.” (HR. Muslim)

Shalat Tahiyatul Masjid

Shalat Tahiyatul Masjid, yaitu shalat menghormati masjid. Disunnahkan bagi orang yang masuk ke masjid sebelum ia duduk, yaitu sebanyak dua rakaat.

إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ الْمَسْجِدَ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يَجْلِسَ

Rasulullah SAW bersabda: “Apabila salah seorang diantara kamu masuk masjid, maka janganlah duduk sebelum shalat dua rakaat dahulu.” (HR. Bukhari Muslim)

Shalat Sunnah Tahajjud

وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

Allah SWT berfirman: “Dan dari sebagian malam itu gunakanlah untuk bertahajjud sebagai shalat sunnah bagimu, semoga Tuhanmu akan membangkitkanmu pada kedudukan yang terpuji.” (QS. Al-Isra: 79)

Dan masih banyak lagi amalan shalat sunnah yang lainnya seperti shalat tarawih, shalat hari raya Id, shalat istikharah, shalat gerhana, dan lain sebagainya.

Puasa-Puasa Sunnah

Puasa Enam hari di Bulan Syawal

Sabda Rasulullah SAW, “Dari Abu Ayyub, Rasulullah SAW telah berkata: “Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian ia berpuasa enam hari di bulan Syawal, adalah seperti ia berpuasa sepanjang masa.” (HR. Muslim)

Puasa Hari Arafah

Puasa hari Arafah – Tanggal 9 bulan Dzulhijjah, kecuali bagi orang yang sedang melaksanakan ibadah haji, maka puasa ini tidak disunnahkan atasnya. Sabda Rasulullah SAW, “Dari Abu Qatadah. Nabi SAW telah berkata, “Puasa hari Arafah itu menghapuskan dosa dua tahun, satu tahun yang telah lalu; dan satu tahun yang akan datang.” (HR. Muslim)

Puasa Hari ‘Asyura

Puasa hari ‘Asyura – Tanggal 10 Muharram. Sabda Rasulullah SAW, “Dari Abu Qatadah, Nabi SAW bersabda, “Puasa hari ‘Asyura itu menghapuskan dosa satu tahun yang telah lalu.” (HR. Muslim)

Puasa Bulan Sya’ban

Rasulullah SAW bersabda: “Kata Aisyah, “Saya tidak melihat Rasulullah di bulan Ramadhan, dan saya tidak melihat dalam bulan-bulan yang lain berpuasa lebih banyak daripada bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Puasa hari Senin dan Kamis

Sabda Rasulullah SAW: “Dari Aisyah, “Nabi SAW memilih waktu puasa hari Senin dan hari Kamis.” (HR. Tirmidzi)

Puasa Tengah Bulan

Puasa Tengah Bulan – Tanggal 13, 14, 15 dari tiap-tiap bulan Qamariah (tahun hijriah). Rasulullah SAW bersabda, “Dari Abu Dzar: Nabi SAW telah berkata, “Hai Abu Dzar apabila kamu hendak berpuasa hanya tiga hari dalam satu bulan, hendaklah engkau puasa tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas.” (HR. Ahmad dan Nasa’i)

Sedekah Sunnah

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Firman Allah SWT: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkannya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus bijih. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261)

Keutamaan Shalat Berjamaah

“… Shalat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An Nisa: 103)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ رَاحَ إِلَى مَسْجِدِ الْجَمَاعَةِ فَخَطْوَةٌ تَمْحُو سَيِّئَةً، وَخَطْوَةٌ تُكْتَبُ لَهُ حَسَنَةٌ، ذَاهِبًا وَرَاجِعًا

”Barangsiapa yang berangkat menuju masjid untuk shalat berjamaah, maka satu langkah akan menghapus dosa dan langkah berikutnya dicatat sebagai kebaikan, baik pada saat berangkat maupun kembali.” (HR. Ahmad)

صَلاَةُ الجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلاَةَ الفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

”Shalat Jamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat dibandingkan shalat sendirian.” (HR. Bukhari)

مَنْ صَلَّى الغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ

“Barangsiapa yang melaksanakan shalat Subuh berjamaah, kemudian duduk berdzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian melaksanakan shalat dua rakaat, maka baginya pahala sebagaimana pahala haji dan umrah yang sempurna, sempurna, dan sempurna.” (HR. Tirmidzi)

Dikatakan kelak pada hari kiamat, ada sekelompok orang yang dibangkitkan dengan keadaan wajah-wajah mereka laksana bintang gemerlapan. Malaikat bertanya kepada mereka, “Apa gerangan amal-amal yang mereka kerjakan?. Dan setelah ditanya, mereka berkata, “Apabila mendengar adzan, kami segera bangkit untuk berwudhu, tak suatu pun menyibukkan kami darinya.” Kemudian akan dibangkitkan sekelompok lainnya, wajah-wajah mereka laksana bulan purnama, dan setelah ditanya, mereka akan berkata: “Kami selalu berwudhu sebelum waktu shalat.” Kemudian dibangkitkan pula sekelompok lainnya, wajah-wajah mereka laksana matahari dan mereka akan berkata: “Kami selalu mendengar adzan di dalam masjid.”

Perancang Website - Desainer Developer Situs Web

M.Rusdi

M. Rusdi. Pemilik situs Rusdi.Website. Founder dan Perancang Situs Web (Web Designer) Lokal Web Designer di Kota Makassar. Terima kasih telah berkunjung ke website kami. Semoga Anda mendapatkan informasi yang Anda cari. Salam hangat dari Kota Makassar.

Kembali ke atas

You cannot copy content of this page