Inflasi merupakan suatu kejadian yang menggambarkan situasi dan kondisi dimana harga barang mengalami kenaikan dan nilai mata uang mengalami pelemahan.
Dari definisi yang telah disebutkan, dapat dipahami bahwa inflasi dapat membahayakan perekonomian karena mampu menimbulkan efek yang sulit untuk diatasi, bahkan berakhir pada keadaan yang bisa menumbangkan pemerintahan.
Sebagai contoh inflasi yang terjadi pada negara Sri Lanka di tahun 2022 (inflasi tembus hingga: 70,2% – Agustus 2022) yang terus berkelanjutan hingga negara tersebut harus berusaha bangkit dari kebangkrutan ekonomi negara tersebut.
Pengertian Inflasi
Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara terus menerus. Jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat, maka inflasi mengalami kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai uang. Dengan demikian, inflasi dapat juga diartikan sebagai penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum. (Badan Pusat Statistik – diakses: 09 Februari 2023)
Indeks Harga konsumen (IHK):
Indeks Harga Konsumen (IHK) ialah Indeks yang menghitung rata-rata perubahan harga dari suatu paket barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam kurun waktu tertentu. IHK merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menggambarkan tingkat kenaikan (inflasi) atau tingkat penurunan (deflasi) dari barang dan jasa. (Badan Pusat Statistik – diakses: 09 Februari 2023)
Andil Inflasi:
Andil Inflasi adalah besarnya sumbangan setiap komoditas yang mengalami fluktuasi harga terhadap inflasi atau deflasi yang terjadi di suatu kota atau secara nasional. Besarnya nilai perubahan indeks (inflasi/deflasi) yang terjadi setiap bulan, merupakan gabungan andil dari jenis barang/jasa yang mengalami fluktuasi harga pada bulan yang bersangkutan. (Badan Pusat Statistik – diakses: 09 Februari 2023)
Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi Kota Makassar Bulan Januari 2023
– Pada Januari 2023, Kota Makassar mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 5,93 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,95.
– Inflasi di Kota Makassar terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu:
- kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 8,16 persen;
- kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,51 persen;
- kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,76 persen;
- kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,00 persen;
- kelompok kesehatan sebesar 3,89 persen;
- kelompok transportasi sebesar 14,46 persen;
- kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,16 persen;
- kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,21 persen;
- kelompok pendidikan sebesar 2,06 persen;
- kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 5,16 persen;
- kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,96 persen.
– Tingkat inflasi Kota Makassar month to month (mtm) Januari 2023 sebesar 0,67 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) Januari 2023 sebesar 0,67 persen. (Badan Pusat Statistik Makassar – diakses: 09 Februari 2023)
