SIM Card (Subscriber Identity Module) adalah sebuah kartu pintar seukuran perangko yang ditaruh di telepon genggam yang menyimpan kunci pengenal jasa telekomunikasi.
Kartu pintar ini diproduksi dalam bentuk Integrated Circuit (IC) yang menyimpan data untuk pelanggan telepon seluler GSM (SIM card) dan CDMA (R-UIM card). Data tersebut meliputi identitas pengguna, lokasi dan nomor telepon, jaringan data otorisasi, kunci keamanan pribadi, daftar kontak dan teks yang tersimpan.
Kartu pintar ini bersifat removable, ya dapat dipindah-pindah dari satu handphone ke handphone yang lainnya selama handphone tersebut tidak terkunci pada satu operator seluler tertentu.
Dengan SIM card resmi yang dikeluarkan oleh penyedia jasa telekomunikasi, pengguna di-autentifikasi untuk masuk dalam jaringan provider tersebut dimulai dari yang paling basic yaitu mendapat sinyal dari BTS terdekat sampai bisa terhubung ke jaringan internet.
SIM Card – ICCID dan IMSI ICCID SIM Card (Integrated Circuit Card Identifier)
Dalam sebuah SIM Card, selain material magnetis juga terdapat dua logical component yang berfungsi sebagai identitas pengguna di dalam core network penyedia layanan. Kedua komponen tersebut adalah:
- ICCD : Integrated Circuit Card Identifier
- IMSI : International Mobile Subscriber Identify
ICCD ialah nomor registrasi manufaktur dari SIM card. Bisa dilihat di belakang SIM card, terdapat 19 digit nomor yang diprint. Nomor ICCD ini ditanam ke dalam kartu SIM bersamaan dengan nomor IMSI tetapi bedanya nomor IMSI tidak kasat mata atau tersembunyi karena untuk alasan keamanan. Kedua nomor inilah yang digunakan sebagai primary key untuk mengidentifikasi pengguna pada jaringan operator seluler GSM dan CDMA.
IMSI adalah tanda pengenal unik pelanggan operator seluler yang disimpan dalam bentuk 64bit field di SIM card, dimana ini dikirimkan oleh handphone ke jaringan seluler. IMSI juga digunakan untuk rincian data lainnya seperti HLR dan VLR. Seperti nomor handphone yang tidak mungkin terjadi duplikat, artinya setiap satu SIM card maka terdapat nomor IMSI yang unik.
Nomor IMSI dan nomor ICCD digunakan bersama-sama oleh operator seluler untuk mengenali penggunanya yang mengakses sinyal BTS terdekat/jaringan provider. Perbedaannya nomor IMSI hanya diketahui oleh operator seluler jadi bahkan si empunya SIM card juga tidak mengetahui nomor IMSI ini untuk mencegah penyadap mengidentifikasi dan melacak pelanggan pada interface jaringan radio.
SIM Card MSISDN (Mobile Subscriber Integrated Services Digital Network Number)
Lalu jika IMSI yang digunakan sebagai alat identifikasi pelanggan, kenapa kalau kita mau telepon yang kita ketik Nomor Teleponnya? Ya, karena data IMSI adalah rahasia, maka operator seluler menggunakan MSISDN atau yang lebih kita kenal dengan Nomor HP, sebagai alat bagi pengguna untuk menghubungi pengguna lainnya. Jadi MSISDN, IMSI dan ICCD (dalam kondisi tertentu) digunakan bersamaan oleh operator seluler untuk mengidentifikasi dan mengautentifikasi pelanggannya apakah boleh untuk menggunakan jaringan provider tertentu.
Kombinasi nomor IMSI dan MSISDN akan dicari (look up) pada database pusat yang disebut dengan HLR (Home Location Register). Yang harus kita perhatikan ialah bahwa MSISDN secara sistem tidak melekat pada SIM card, lain halnya dengan IMSI dan ICCD yang memang ditanamkan di dalam SIM card.
Jadi, begini ceritanya, sebelum SIM card yang dijual di retailer (abang penjual pulsa) dalam bentuk kartu perdana / starter pack, SIM card diproduksi di perusahaan manufaktur kartu SIM tanpa mempunyai MSISDN didalamnya. Sehingga ada istilah SIM card kosong atau Kartu SIM tanpa nomor atau IMSI nya belum diasosiasikan dengan MSISDN tertentu. Di lain pihak, MSISDN diproduksi secara terpisah (number generation) didalam jaringan provider.
Kedua entitas tersebut harus dipasangkan (pairing) menggunakan sebuah proses yang biasa disebut dengan provisioning. Ketika proses provisioning sukses terjadi, SIM card sudah berfungsi sempurna dan siap untuk diluncurkan ke pasaran.