JUJUR adalah modal dasar untuk bisa dipercaya. Jika selalu berperilaku jujur, niscaya semua orang akan percaya kepada kita. Dengan adanya kepercayaan orang lain kepada kita, hidup kita akan menjadi mudah. Sebab, orang bisa hidup dengan baik jika ia bisa bergaul dan mengembangkan pergaulan dengan baik.
Syarat mutlak untuk ini adalah adanya saling kepercayaan. Saling percaya akan tercipta jika setiap individu berperilaku jujur. Tanpa kejujuran mungkin tak ada tatanan masyarakat. Yang ada adalah kumpulan orang yang saling tipu, saling cakar, saling rebut, dan saling menjatuhkan. Persis binatang penghuni rimba.
Peranan Kejujuran dalam Kehidupan
Kita tidak bisa membayangkan masyarakat yang tidak memiliki kejujuran. Misalnya murid tidak jujur, guru tidak jujur, pedagang menipu pembeli, karyawan menipu majikan, majikan menipu karyawannya, pejabat menipu rakyat, prajurit menipu komandan, dan sebagainya. Jika masyarakat sudah seperti itu pasti dalam waktu singkat, masyarakat tersebut akan hancur. Disinilah pentingnya peranan kejujuran dalam kehidupan. Nabi Muhammad SAW bersabda:
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ اَلصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى اَلْبِرِّ وَإِنَّ اَلْبِرَّ يَهْدِي إِلَى اَلْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ اَلرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى اَلصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اَللَّهِ صِدِّيقًا
“Hendaklah kamu berpegang kepada kebenaran sebab sesungguhnya kebenaran itu memandu kebaikan dan kebaikan membawa ke surga. Dan hendaklah orang itu tetap bersikap benar dan memilih kebenaran hingga ia tertulis di sisi Allah sebagai orang yang benar.” (HR. Bukhari Muslim)
Memang benar berpegang kepada kebenaran/kejujuran akan membawa kebaikan demi kebaikan. Sebaliknya, kebohongan akan menciptakan kejelekan yang beruntun sebab setiap kebohongan akan diikuti oleh kebohongan berikutnya.
Itulah makna hadis Bukhari Muslim di atas yang menganjurkan kita untuk selalu dekat pada kejujuran sampai Allah SWT mencatat sebagai orang jujur. Orang yang tercatat sebagai orang jujur di sisi Allah SWT, tiada balasan yang layak kecuali surga yang penuh kenikmatan. Perhatikan hadis Nabi Muhammmad SAW berikut:
“Tinggalkanlah sesuatu yang meragukanmu untuk beralih pada apa yang tidak kauragukan. Sesungguhnya kejujuran membawa ketenangan dan kebohongan menimbulkan kegelisahan.” (HR. Ahmad, Tirmizi, dan Ibnu Hibban)
