Secara umum, psikologis konsumen adalah suatu cabang ilmu psikologi yang mempelajari tentang perilaku konsumen dalam membuat suatu keputusan untuk membeli suatu barang atau jasa.
Dalam perkembangan psikologi konsumen, kecenderungan yang paling mencolok adalah peralihan pusat perhatian dari konsumen sebagai pembeli ke konsumen sebagai pemakai. Tingkah laku konsumen dirumuskan lebih luas mencakup “perolehan, penggunaan serta disposisi produk, jasa, waktu dan gagasan”.
Psikologis Konsumen
Penelitian konsumen tidak hanya mencakup kegiatan yang membawa pada perolehan tetapi juga cara-cara individu menggunakan apa yang telah ia peroleh dan mendisposisikan produk yang sudah tidak dapat berfungsi seperti semula (misalnya: membuang, menjual kembali, mereparasi atau menyesuaikannya untuk fungsi yang berbeda).
Perkembangan penting kedua dalam psikologi konsumen adalah meningkatnya kecenderungan untuk mendekati masalah dari sudut pandang konsumen. Orientasi ini sudah tampak dalam survei-survei yang paling awal tentang keinginan dan preferensi konsumen dan juga dalam penggunaan data konsumen dalam pengujian serta rancangan produk.
Kecenderungan ketiga dalam psikologi konsumen adalah timbulnya pengakuan terhadap konsumen sebagai makhluk hidup yang tingkah lakunya berhak memperoleh perhatian ilmiah. Karena manusia menghabiskan sejumlah besar waktu jaganya dalam tingkah laku konsumen. Kecenderungan keempat yang merupakan ciri dari karya psikolog konsumen adalah makin meningkatnya perhatian pada masalah-masalah sosial.
Faktor Psikologis Membeli Produk
Berikut ini ialah faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi seseorang dalam memutuskan membeli produk:
1. Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latinĀ movere yang artinya menggerakkan. Seorang konsumen tergerak untuk membeli suatu produk karena ada sesuatu yang menggerakkan. Proses timbulnya dorongan sehingga konsumen tergerak untuk membeli suatu produk itulah yang disebut motivasi. Sedangkan, yang memotivasi untuk membeli namanya motif.
Proses motivasi terjadi karena adanya kebutuhan, keinginan maupun harapan yang tidak terpenuhi yang menyebabkan timbulnya ketegangan. Pada tingkat tertentu, ketegangan ini akan berubah menjadi hasrat yang mendorong individu melakukan suatu perilaku tertentu guna memenuhi kebutuhan, keinginan dan hasratnya tersebut.
2. Kepribadian
Pengertian kepribadian sering diartikan sebagai karakteristik individual yang merupakan perpaduan dari sifat, temperamen, kemampuan umum dan bakat yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh interaksi individu dengan lingkungannya.
Kepribadian juga diartikan sebagai karakteristik yang ada dalam diri individu yang melibatkan berbagai proses psikologis yang akan menentukan kecenderungan dan respon seseorang terhadap lingkungan.
Kepribadian konsumen dapat diketahui dari bagaimana individu merasakan dan bertindak dalam situasi-situasi tertentu secara konsisten.
3. Persepsi Konsumen
Proses persepsi bukan hanya proses psikologis semata, tetapi diawali dengan proses fisiologis yang dikenal sebagai sensasi. Pengertian persepsi ialah proses dimana dalam proses tersebut individu memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan stimuli menjadi sesuatu yang bermakna.
Konsumen pada umumnya akan melihat dengan cermat apa yang mereka harapkan berdasarkan pengalamannya. Dalam pemasaran umumnya konsumen akan mempersepsikan suatu produk berdasarkan pengalamannya terhadap produk tersebut atau produk sejenis yang relatif mirip dengan produk yang sedang dialami.
4. Pembelajaran
Belajar sebagai proses yang menghasilkan perubahan pengetahuan atau perilaku yang bersifat relatif permanen yang bersumberkan dari pengalaman.
Terdapat 3 teori besar yang menjelaskan belajar dan proses pembelajaran, yaitu:
- Teori Perilaku. Menurut teori ini, belajar dapat berlangsung ketika individu mampu menghubung-hubungkan antara stimulus dengan respon dan antara respon dengan stimulus
- Teori Pembelajaran Kognitif. Menurut teori ini, pembelajaran merupakan aktivitas mental. Manusia senantiasa dihadapkan pada suatu masalah dalam hidupnya. Proses belajar terjadi sebagai upaya manusia untuk mengatasi masalah. Dalam mengatasi masalah ini, konsumen akan memproses informasi yang melibatkan proses mental yang kompleks
- Teori Pembelajaran Observasi. Pembelajaran observasional pertama kali diperkenalkan oleh A.Bandura dan seringkali disebut sebagai belajar observasional. Teori ini berpandangan bahwa:
- Dalam belajar, individu akan meramalkan konsekuensi dari perilaku yang dilakukan dan melakukan berbagai perilaku
- Dalam belajar, individu akan memperhatikan perilaku orang lain dan mengamati konsekuensi dari perilaku yang dilakukan
- Individu mempunyai kemampuan untuk mengatur perilakunya sendiri dan melalui proses regulasi diri akan memberikan penghargaan maupun hukuman atas perilakunya.
5. Sikap
Sikap dipandang sebagai karakteristik psikologi yang paling mampu dalam memprediksi perilaku konsumen. Oleh karena itu, pemahaman terhadap sikap konsumen merupakan hal yang sangat penting. Menurut Allport (1956), sikap adalah suatu predisposisi yang dipelajari untuk merespon terhadap suatu obyek dalam bentuk rasa suka atau tidak suka.